Teknologi Robot Kontruksi Pembangunan Rumah Tanpa Semen
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Institut Teknologi Federal Swiss mengembangkan cara baru membangun seluruh rumah menggunakan material yang murah, melimpah, dan berkelanjutan. Pembangunan tanpa semen ini dapat membantu seluruh industri mengurangi jejak karbonnya.

Tim di ETH Zurich telah mengembangkan robot yang dapat mencetak dinding 3D menggunakan apa yang disebut 'pencetakan dampak' di mana campuran bahan bangunan dilapisi untuk membuat dinding tanpa memerlukan bekisting, atau cetakan yang biasanya menahan beton dalam bentuk saat mengering.

"Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah memadatkan material, tetapi tanpa bekisting dan tanpa cetakan besar yang biasa Anda lihat pada proses lain," kata Dr. Lauren Vasey, seorang insinyur dan arsitek yang kini mempelajari robotika konstruksi, dikutip dari Reuters (4/10/2024).

Teknik ini menggunakan pendekatan unik untuk pencetakan 3D, di mana robot menembakkan gumpalan bahan bangunan ke bawah dengan kecepatan 10 meter per detik, merekatkan gumpalan tersebut saat terjadi benturan dan secara bertahap membentuk dinding. Proses ini berbeda dari pencetakan 3D tradisional karena tidak perlu menunggu lapisan sebelumnya mengering sebelum lapisan berikutnya dapat diaplikasikan, sehingga konstruksi dapat berjalan lebih efisien.

"Pada dasarnya, kami menembakkan material dengan kecepatan tinggi dan memadatkannya ke lapis sebelumnya saat terjadi benturan," katanya.

Proses ini dirancang untuk membuat bahan bangunan berkelanjutan lebih kompetitif dari segi biaya dan menggunakan campuran berbasis tanah, yang mencakup limbah lokasi bangunan yang bersumber secara lokal dengan jumlah minimal bahan tambahan seperti lanau dan tanah liat.

"Hasil terbesar dari konstruksi sebenarnya adalah material galian ini. Jadi, saat Anda membuat proyek konstruksi baru, hal pertama yang Anda lakukan adalah menggali lokasi. Jadi, kami ingin memanfaatkan penggunaan material lokal alami sebagai bahan bangunan," kata Vasey.

Printer tersebut dipasang pada berbagai platform termasuk gantry dan ekskavator berkaki otonom, yang dikembangkan oleh Robotic Systems Lab di ETH Zurich. Sejauh ini telah digunakan untuk berhasil membangun struktur setinggi 3 meter atau hampir 10 kaki.